Tjahjo Kumolo: Pilkada 2018 Jadi Bagian Strategi Parpol Jelang Pilpres

By Admin

nusakini.com--Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 menjadi tahapan ketiga dimana sebelumnya proses demokrasi ini berlangsung di 2015 dan Februari 2017 kemarin. Pesta demokrasi di daerah selama ini berlangsung lancar. 

Pada 2015 lalu, tepatnya 9 Desember, gelaran Pilkada serentak, pertama kalinya diikuti 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten. Begitu juga Pilkada 2017 yang serentak memilih 101 kepala daerah pun telah usai digelar. 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengklaim, Pilkada serentak 2015 dan 2017 berjalan lancar, aman dan sukses. Meski diakuinya, terdapat berbagai dinamika dan sejumlah gejolak dalam tahapan penyelenggaraannya. 

"Kepolisian didukung TNI, BIN, Satpol PP, Pemda dan Parpol pendulung Pilkada telah mampu mengamankan terselenggaranya Pilkada serentak dengan demokratis dan aman," jelas Tjahjo melalui pesan singkatnya, Senin (24/4). 

Pilkada serentak tahap tiga akan berlangsung Juni 2018 mendatang, dan ia pun memprediksi dinamika dalam Pilkada 2018 mendatang tak akan jauh berbeda dengan pilkada sebelumnya. Hanya saja dinamikanya akan lebih terlihat jelas. 

Pilkada serentak 2018 berdekatan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sehingga wajar bila dinamika Pilkada tahun depan itu, sudah jadi bagian dari strategi partai politik dan segenap elemen masyarakat untuk persiapan Pilpres. 

"Apalagi Pilkada 2018 daerah padat penduduk, padat pemilih melaksanakan Pilkada serentak tahun 2018, pasti aromanya sudah memasuki tahapan-tahapan Pilpres 2019," tukas Tjahjo.(p/ab)